Pendidikan merupakan daya dan upaya
untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
batin, karakter), pikiran
(intelektual) dan tubuh anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu
kehidupan anak yang sesuai dengan dunianya. Belajar adalah anugerah. Melalui
pembelajaran sosial-emosional, kita menciptakan kondisi yang mengizinkan semua anak
mengakses anugerah belajar yang dimiliki. Saat
Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) murid berkembang, maka aspek akademik
merekapun akan berkembang.
Hal ini selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi, yaitu serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Dukungan di sini bisa berupa kesiapan sosial emosional mereka untuk mengikuti pembelajaran, serta bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar mereka.
Sebagai pendidik, kita pasti tahu bahwa
murid akan menunjukkan kinerja yang lebih
baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut
memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan
kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar). Ketiga komponen ini disebut
dengan kebutuhan belajar
murid.
Jika
kebutuhan belajar murid terpenuhi, dan kesiapan sosial-emosionalnya diterapkan, maka well being akan tercipta
di dalam kelas, antara guru, murid, dan sekolah. Well being adalah
kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat
membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya
sendiri, dapat memenuhi
kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki
tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna serta
berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
Well being yang optimum memiliki kemungkinan yang lebih tinggi
untuk :
- Kesehatan fisik dan mental yang lebih baik
- Memiliki ketangguhan (daya lenting/resiliensi) dalam menghadapi stress
- Terlibat dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung jawab
- Mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi
Silahkan unduh format Word atau PDF nya