Rabu, 16 Maret 2022

Tugas Modul 2.2.a.9 Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial Emosional


Pendidikan merupakan daya dan upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual) dan tubuh anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan anak yang sesuai dengan dunianya. Belajar adalah anugerah. Melalui pembelajaran sosial-emosional, kita menciptakan kondisi yang mengizinkan semua anak mengakses anugerah belajar yang dimiliki. Saat Kompetensi Sosial-Emosional (KSE) murid berkembang, maka aspek akademik merekapun akan berkembang.

Koneksi Antar Materi Modul 2.2.a.9


Hal ini selaras dengan pembelajaran berdiferensiasi, yaitu serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya. Dukungan di sini bisa berupa kesiapan sosial emosional mereka untuk mengikuti pembelajaran, serta bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar mereka.

Sebagai pendidik, kita pasti tahu bahwa murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar). Ketiga komponen ini disebut dengan kebutuhan belajar murid.


Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial emosional


Jika kebutuhan belajar murid terpenuhi, dan kesiapan sosial-emosionalnya diterapkan, maka well being akan tercipta di dalam kelas, antara guru, murid, dan sekolah. Well being adalah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.   Well being yang optimum memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk :

  •  Kesehatan fisik dan mental yang lebih baik
  •  Memiliki ketangguhan (daya lenting/resiliensi) dalam menghadapi stress
  •  Terlibat dalam perilaku sosial yang lebih bertanggung jawab
  •  Mencapai prestasi akademik yang lebih tinggi

Silahkan unduh  format Word atau PDF nya