Selasa, 07 Oktober 2025
CONTOH SK PENETAPAN PETUGAS ADMIN/OPERATOR PENYUSUNAN LPJ DANA BOSP
Dalam era pendidikan modern di Indonesia, pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOSP) atau yang lebih dikenal sebagai Dana BOS menjadi salah satu pilar utama untuk mendukung operasional satuan pendidikan. Dana ini, yang dialokasikan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar sekolah seperti biaya administrasi, pemeliharaan sarana prasarana, dan pengembangan mutu pendidikan. Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada alokasi dana, melainkan juga pada akuntabilitasnya melalui Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Di sinilah peran petugas admin/operator penyusun LPJ Dana BOSP menjadi krusial, memastikan bahwa setiap rupiah yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan tepat waktu.
Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) memerlukan akuntabilitas dan transparansi yang tinggi. Untuk memastikan hal tersebut, setiap sekolah wajib memiliki seorang Operator BOS yang bertanggung jawab atas seluruh proses administrasi keuangan program ini. Landasan hukum formal yang menjadi dasar tugas dan wewenang individu tersebut adalah Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah. Tanpa SK ini, penugasan Operator BOS tidak memiliki kekuatan hukum yang jelas dan dapat menimbulkan kerancuan dalam struktur tugas serta pertanggungjawabannya.
Proses pembuatan SK Kepala Sekolah untuk Operator BOS diawali dengan identifikasi kebutuhan dan seleksi calon yang kompeten. Idealnya, operator dipilih dari tenaga kependidikan di sekolah yang memiliki pemahaman administrasi keuangan dan kemampuan teknis menggunakan sistem seperti BOS Kemenag atau BOS Kemendikbud. Setelah calon ditetapkan, kepala sekolah bersama tim manajemen BOS sekolah merumuskan tugas-tugas operator yang akan dicantumkan dalam SK. Tugas-tugas ini biasanya mencakup penginputan data ke dalam sistem, pembuatan laporan keuangan, pengelolaan bukti transaksi, dan koordinasi dengan dinas pendidikan setempat.
Setelah draf tugas dan identitas operator siap, langkah selanjutnya adalah pengetikan naskah SK. SK tersebut setidaknya memuat kop sekolah, nomor SK, judul "Penunjukan Operator BOS", konsiderans (dasar hukum), dictum (isi keputusan) yang berisi penunjukan nama dan NIP (jika ada), rincian tugas, serta ketentuan pembiayaan honor (jika ada). Naskah yang telah diketik kemudian diperiksa dan disetujui oleh kepala sekolah. Setelah ditandatangani oleh kepala sekolah, SK tersebut harus dibubuhi cap dinas atau cap sekolah untuk mengesahkannya secara resmi.
Format SK Operator BOSP SD Tahun 2025 bisa di Unduh melalui Link yang sudah kami sediakan di bawah ini.
Penerbitan SK Kepala Sekolah untuk Operator BOS bukan sekadar formalitas administratif, melainkan fondasi utama dalam tata kelola dana BOS yang sehat. SK ini menjadi pedoman kerja yang jelas bagi operator, melindunginya dengan payung hukum selama melaksanakan tugas, dan memudahkan kepala sekolah dalam melakukan pengawasan. Dengan adanya SK yang sah, seluruh proses pengelolaan dana BOS, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan, dapat berjalan dengan tertib, akuntabel, dan siap untuk diaudit oleh pihak manapun, termasuk oleh pemerintah dan masyarakat.
julichan Oktober 07, 2025 CB Blogger IndonesiaCONTOH SK PENETAPAN PETUGAS ADMIN/OPERATOR PENYUSUNAN LPJ DANA BOSP
Minggu, 05 Oktober 2025
Prota adalah rencana umum pembelajaran untuk satu tahun ajaran yang menjabarkan alokasi waktu dan cakupan materi untuk setiap mata pelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP). Prota menjadi "peta perjalanan" guru dalam setahun.
Memahami Konsep Inti: Bukan fakta terpisah, tetapi prinsip-prinsip utama suatu ilmu.
Berpikir Kritis: Menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan solusi.
Memecahkan Masalah Kompleks: Menghadapi masalah nyata yang tidak memiliki jawaban tunggal.
Berkolaborasi: Bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.
Berkomunikasi dengan Efektif: Menyampaikan ide secara lisan, tulisan, dan digital.
Menciptakan Karya Orisinil: Mengaplikasikan pengetahuannya untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
Fungsi Prota bagi GURU
Sebagai Pedoman dan Arah Pembelajaran (Roadmap)
Prota memberikan gambaran besar dan urutan logis tentang materi apa yang akan diajarkan dari awal hingga akhir tahun. Ini mencegah guru kehilangan arah dan memastikan semua Capaian Pembelajaran (CP) tercakup.
Alat Perencanaan yang Strategis
Prota memaksa guru untuk berpikir strategis di awal. Guru tidak hanya merencanakan "materi apa", tetapi juga "bagaimana cara terbaik untuk membelajarkannya" (pendekatan, metode, dan proyek P5) agar sesuai dengan karakteristik siswa.
Panduan untuk Menyusun Perangkat Pembelajaran Lainnya
Prota adalah dasar dari semua perencanaan turunannya. Fungsi utamanya adalah menjadi acuan utama dalam menyusun Promes (Program Semester), Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tanpa Prota yang baik, perangkat di bawahnya akan kehilangan koherensi.
Pendorong Profesionalisme Guru
Proses menyusun Prota melatih guru untuk menganalisis Capaian Pembelajaran (CP), memetakan alur materi, dan merancang asesmen. Ini adalah bagian dari refleksi dan pengembangan profesional seorang guru.
- Prota Kelas 1 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025
- Prota Kelas 2 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025
- Prota Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025
- Prota Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025
- Prota Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025
- Prota Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Tahun 2025
Prota Kelas 1-6 SD/MI Pembelajaran Mendalam Kurikulum Merdeka Terbaru 2025
Rumus 8-3-3-4 adalah kerangka kerja untuk Pembelajaran
Mendalam (Deep Learning) yang terdiri dari 8 Dimensi Profil Lulusan, 3 Prinsip
Pembelajaran, 3 Pengalaman Belajar, dan 4 Kerangka Pembelajaran. Tujuannya
adalah menciptakan pendidikan holistik yang menghasilkan individu beriman,
kritis, kreatif, dan mandiri, serta mampu berkolaborasi dan berkomunikasi,
melalui proses belajar yang berpusat pada pemahaman, aplikasi, dan refleksi.
Berikut adalah rincian dari setiap komponen rumus 8-3-3-4:
8 Dimensi Profil Lulusan Ini adalah tujuan pembentukan karakter holistik yang ingin dicapai dari peserta didik:
- Keimanan
dan Ketakwaan kepada Tuhan YME Apa Artinya? Dimensi ini merupakan fondasi
karakter. Ini berarti menanamkan keyakinan yang mendalam kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan menjadikan nilai-nilai agama serta kepercayaan sebagai
pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
Mengapa Penting? Dimensi ini membentuk moral dan etika peserta didik. Dari sini lahir integritas, kejujuran, rasa hormat, toleransi, dan kasih sayang kepada sesama serta alam semesta.
Contoh Manifestasi: Siswa yang bertanggung jawab, jujur dalam ujian, menghormati perbedaan keyakinan, menunjukkan empati, dan menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk syukur.
- Kewargaan
(Citizenship) Apa Artinya? Kemampuan untuk memahami hak dan kewajiban
sebagai warga negara yang baik, serta berkontribusi aktif dalam masyarakat
lokal, nasional, hingga global. Ini mencakup rasa cinta tanah air,
nasionalisme, dan penghargaan terhadap keberagaman.
Mengapa Penting? Untuk membangun masyarakat yang demokratis, damai, dan inklusif. Lulusan diharapkan menjadi agen perubahan yang memecahkan masalah sosial dengan berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Contoh Manifestasi: Mengikuti pemilihan OSIS dengan sadar, aktif dalam kerja bakti, mematuhi peraturan lalu lintas, peduli terhadap isu-isu sosial (seperti sampah atau bullying), dan menghargai budaya daerah lain.
- Penalaran
Kritis (Critical Thinking) Apa Artinya? Kemampuan untuk menganalisis
informasi secara objektif, logis, dan sistematis. Bukan sekadar menerima
informasi mentah-mentah, tetapi mempertanyakan, mengevaluasi bukti,
menghubungkan berbagai ide, dan menarik kesimpulan yang berdasar.
Mengapa Penting? Di era banjir informasi dan hoaks, kemampuan ini sangat krusial untuk membedakan fakta dari opini, membuat keputusan yang tepat, dan memecahkan masalah kompleks.
Contoh Manifestasi: Membedakan berita yang valid dan hoaks, mampu menganalisis cause-effect dari suatu peristiwa sejarah, mendesain eksperimen sains untuk menguji hipotesis, dan menilai kelebihan serta kekurangan dari sebuah argumen.
- Kreativitas
Apa Artinya? Kemampuan untuk menghasilkan ide, gagasan, atau solusi yang
orisinal, baru, dan bernilai. Kreativitas tidak hanya terkait seni, tetapi
juga dalam memecahkan masalah (problem-solving) dengan cara-cara yang
inovatif.
Mengapa Penting? Inovasi adalah penggerak kemajuan. Kreativitas dibutuhkan di semua bidang untuk beradaptasi dengan perubahan dan menciptakan peluang baru.
Contoh Manifestasi: Merancang produk teknologi sederhana untuk memecahkan masalah sehari-hari, menulis cerita atau puisi, menyusun strategi pemasaran yang unik, atau menemukan metode belajar yang lebih efisien.
- Kolaborasi
Apa Artinya? Kemampuan untuk bekerja sama secara efektif dan harmonis
dalam tim yang beragam. Ini melibatkan sikap saling menghargai,
mendengarkan aktif, berkontribusi, berbagi tanggung jawab, dan
bernegosiasi untuk mencapai tujuan bersama.
Mengapa Penting? Hampir tidak ada pekerjaan besar yang bisa diselesaikan sendirian. Kolaborasi adalah kunci kesuksesan dalam dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat yang semakin kompleks.
Contoh Manifestasi: Berhasil menyelesaikan proyek kelompok dengan membagi tugas sesuai keahlian, aktif dalam diskusi tim olahraga, dan menghargai pendapat teman yang berbeda dalam debat.
- Kemandirian
Apa Artinya? Kemampuan untuk mengatur diri sendiri, bertanggung jawab atas
pembelajaran dan tindakannya, serta tidak bergantung secara berlebihan
pada orang lain. Ini mencakup manajemen waktu, disiplin diri, dan motivasi
intrinsik.
Mengapa Penting? Kemandirian membangun rasa percaya diri dan ketahanan. Lulusan yang mandiri akan mampu mengarahkan hidupnya sendiri dan terus belajar sepanjang hayat (lifelong learner).
Contoh Manifestasi: Mengerjakan tugas tanpa disuruh-suruh, mampu mencari sumber belajar sendiri, mengatur jadwal belajar dengan baik, dan mengambil inisiatif untuk memperbaiki nilai yang kurang.
- Kesehatan
(Fisik dan Mental) Apa Artinya? Kesadaran dan komitmen untuk menjaga serta
meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental. Kesehatan fisik mencakup
kebugaran tubuh melalui olahraga dan gizi seimbang. Kesehatan mental
mencakup kemampuan mengelola emosi, stres, dan memiliki resiliensi
(ketahanan mental).
Mengapa Penting? Tubuh dan pikiran yang sehat adalah prasyarat untuk dapat berfungsi secara optimal. Kesehatan mental yang baik memungkinkan individu menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan.
Contoh Manifestasi: Rutin berolahraga, memilih makanan bergizi, cukup tidur, mampu mengungkapkan perasaan dengan sehat, tahu kapan harus beristirahat, dan tidak ragu meminta bantuan ketika mengalami tekanan.
- Komunikasi
Apa Artinya? Kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan (ide,
pikiran, perasaan) secara efektif, baik secara lisan, tulisan, maupun
non-verbal (bahasa tubuh). Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang
dipahami dengan jelas oleh lawan bicara.
Mengapa Penting? Komunikasi adalah jembatan untuk berinteraksi, memengaruhi, dan berkolaborasi. Tanpa komunikasi yang efektif, ide-ide brilian dan kerja keras bisa sia-sia.
Contoh Manifestasi: Mempresentasikan hasil project dengan jelas dan percaya diri, menulis laporan yang runtut dan mudah dimengerti, menjadi pendengar yang baik, dan mampu memberikan umpan balik yang membangun.
3 Prinsip Pembelajaran Mendalam
Ini adalah fondasi pedagogis dari proses pembelajaran:
- Berkesadaran
(Mindful Learning): Memperhatikan proses belajar dengan penuh
fokus dan kesadaran.
- Bermakna
(Meaningful Learning): Mengaitkan materi baru dengan pengetahuan
dan pengalaman yang sudah ada, sehingga memiliki relevansi dengan
kehidupan nyata.
- Menggembirakan
(Joyful Learning): Menciptakan suasana belajar yang positif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi.
3 Pengalaman Belajar
Ini adalah tahapan berkelanjutan dalam proses belajar:
- Memahami: Membangun
pemahaman yang esensial, aplikatif, dan berbasis nilai karakter.
- Mengaplikasikan: Menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam konteks atau situasi nyata.
- Merefleksikan: Mengevaluasi
proses dan hasil belajar, serta merenungkan kembali dengan pemahaman yang
baru (metakognisi).
4 Kerangka Penopang Pembelajaran
Ini adalah komponen penting yang membentuk ekosistem
pendidikan yang mendukung:
- Praktik
Pedagogis: Metode pengajaran aktif dan sesuai perkembangan anak,
seperti diskusi, proyek, atau gamifikasi.
- Lingkungan
Pembelajaran: Menciptakan ruang belajar yang mendukung eksplorasi
dan kreativitas.
- Pemanfaatan
Teknologi Digital: Penggunaan teknologi sebagai penunjang
pembelajaran yang transformatif.
- Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komunitas untuk mendukung proses pendidikan
Rumus 8-3-3-4 adalah kerangka kerja untuk Pembelajaran Mendalam
Buku Panduan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Terbaru 2025 Fase A-F Kurikulum Merdeka
Buku Panduan Pendidikan Pancasila tahun 2025 diramalkan akan lebih menekankan pada pendekatan kontekstual, berbasis nilai, dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, baik di dunia nyata maupun dunia digital. Materinya tidak hanya berupa hafalan butir-butir Pancasila, tetapi penanaman karakter dan etika berbasis Pancasila.
Kerangka Utama (Framework) Pembelajaran:
Pendekatan "Pancasila dalam Aksi" akan menjadi tulang punggung, dimana peserta didik diajak untuk:
Merenungkan nilai-nilai Pancasila.
Berinteraksi dan berdiskusi dengan nilai-nilai tersebut.
Merefleksikan dalam pikiran dan perasaan.
Mengaktualisasikan dalam tindakan nyata.
Rangkuman Per Sila dan Isu Kontemporer:
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Inti Nilai: Spiritualitas, keimanan, toleransi, dan kerukunan.
Fokus Pembahasan:
Toleransi Aktif: Tidak hanya hidup berdampingan, tetapi aktif melindungi hak beribadah pemeluk agama lain dan bekerja sama dalam kebaikan.
Spiritualitas di Era Digital: Menjaga etika dan moral dalam berinteraksi di media sosial, menghindari ujaran kebencian (hate speech) dan hoaks atas nama agama.
Ekologi dan Spiritualitas: Menjaga lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab kepada Sang Pencipta.
Mencegah Radikalisme: Memperkuat imunitas mental terhadap paham radikal dan intoleran dengan pemahaman agama yang moderat dan mencintai perdamaian.
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Inti Nilai: Hak Asasi Manusia (HAM), kesetaraan, empati, dan solidaritas.
Fokus Pembahasan:
Penghormatan terhadap Martabat Manusia: Menolak segala bentuk diskriminasi, perundungan (bullying), dan kekerasan (termasuk cyberbullying).
Keadilan Sosial untuk Semua: Memahami isu-isu kesenjangan ekonomi, disabilitas, dan kesetaraan gender dari perspektif kemanusiaan.
Kepedulian Global: Tanggap terhadap isu kemanusiaan global seperti pengungsi, bencana alam, dan perdamaian dunia.
Etika Digital: Menghargai privasi orang lain, tidak menyebarkan informasi pribadi, dan berkomunikasi dengan santun di ruang digital.
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Inti Nilai: Nasionalisme, cinta tanah air, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme.
Fokus Pembahasan:
Nasionalisme Kontekstual: Cara mencintai Indonesia di era global, misalnya dengan menggunakan produk lokal, melestarikan budaya, dan berkontribusi positif di kancah internasional.
Merajut Keberagaman: Memahami ancaman perpecahan seperti hoaks, ujaran kebencian SARA, dan radikalisme, serta kemampuan untuk meresponsnya dengan bijak.
Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara: Bela negara tidak hanya fisik, tetapi juga melalui prestasi, menjaga persatuan di media sosial, dan melindungi NKRI dari ancaman siber dan perang proxy.
Pentingnya Identitas Nasional: Di tengah derasnya arus globalisasi dan budaya asing.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Inti Nilai: Demokrasi, deliberasi, kebebasan berpendapat, dan keputusan bermufakat.
Fokus Pembahasan:
Demokrasi Deliberatif: Teknik bermusyawarah untuk mencapai mufakat dengan mengedepankan etika diskusi, menghargai perbedaan pendapat, dan mencari solusi terbaik, bukan sekadar menang dalam debat.
Partisipasi Publik yang Cerdas: Peran aktif dalam pemilu, diskusi publik, dan gerakan sosial dengan dasar data dan fakta, bukan emosi.
Literasi Digital dan Hoaks: Kemampuan menyaring informasi, memverifikasi kebenaran, dan tidak menyebarkan konten provokatif yang merusak demokrasi.
Kepemimpinan yang Melayani: Memahami filosofi kepemimpinan Pancasila yang mengutamakan pelayanan dan keteladanan.
5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Inti Nilai: Kesejahteraan, kesetaraan peluang, dan pemerataan.
Fokus Pembahasan:
Keadilan Prosedural dan Substansial: Memahami bahwa keadilan bukan hanya di atas kertas, tetapi harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Tanggung Jawab Sosial: Pentingnya gotong royong, filantropi, dan kesukarelawanan untuk membantu sesama.
Ekonomi Kerakyatan dan Koperasi: Memahami prinsip-prinsip ekonomi Pancasila yang mengutamakan kekeluargaan dan pemberdayaan UMKM.
Keberlanjutan Lingkungan: Keadilan untuk generasi mendatang dengan menjaga sumber daya alam dan lingkungan hidup (ESG - Environmental, Social, and Governance).
Aspek Metodologi dan Penilaian (Poin Baru yang Diperkirakan):
Project-Based Learning (PjBL): Peserta didik diajak membuat proyek nyata yang merefleksikan nilai Pancasila (contoh: kampanye anti-bullying, proyek pelestarian lingkungan, workshop literasi digital).
Refleksi dan Jurnal Pribadi: Penekanan pada proses internalisasi nilai melalui tulisan refleksi.
Penilaian Autentik: Penilaian tidak hanya pada tes tertulis, tetapi lebih pada sikap, perilaku, dan partisipasi dalam kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Integrasi dengan Mata Pelajaran Lain (Cross-Curricular): Nilai Pancasila diintegrasikan dalam pembelajaran semua mata pelajaran.
Buku Panduan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Terbaru 2025 Fase A-F Kurikulum Merdeka
Rabu, 23 Juli 2025
Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 Kerangka Kurikulum Terbaru
Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 merupakan langkah strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia untuk menyempurnakan kebijakan kurikulum nasional. Peraturan ini resmi diterbitkan pada 11 Juli 2025 dan berlaku mulai 15 Juli 2025 sebagai revisi atas Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan kebutuhan peserta didik, sekaligus memperkuat karakter Pancasila serta mendukung visi Generasi Emas Indonesia 2045. Peraturan ini tidak mengubah Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan, melainkan memberikan penyesuaian untuk memperkuat struktur dan fleksibilitas pembelajaran.
Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 Kerangka Kurikulum Terbaru
Minggu, 20 Juli 2025
Capaian Pembelajaran(CP) Terbaru 2025 Resmi Berlaku di Jenjang PAUD SD SMP SMA Sederajat
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 046/H/KR/2025 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah merupakan langkah strategis untuk memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka. Ditetapkan pada Juli 2025, keputusan ini mencabut Keputusan Kepala BSKAP Nomor 032/H/KR/2024 dan memperbarui capaian pembelajaran (CP) agar selaras dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025. Capaian pembelajaran terbaru ini dirancang untuk mendukung pembelajaran holistik yang mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan lokal dan karakteristik peserta didik.
Capaian pembelajaran dalam keputusan ini mencakup semua jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga pendidikan menengah, dengan fokus pada pengembangan kompetensi yang relevan dan bermakna. Untuk PAUD, pembelajaran menekankan stimulasi perkembangan melalui bermain yang alami dan spontan, yang didukung oleh pendidik atau orang tua untuk mendorong eksplorasi dan pemecahan masalah. Anak-anak diajak untuk mengenal nilai-nilai Pancasila dan identitas sebagai anak Indonesia melalui kegiatan yang sesuai dengan minat mereka. Pendekatan ini memastikan pembelajaran tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendalam, sehingga anak dapat mengembangkan potensi secara optimal.
![]() |
| CP Terbaru 2025 Jenjang PAUD TK SD SMP SMA Sederajat |
Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, capaian pembelajaran dirancang untuk memastikan peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek dan pendekatan personalisasi, yang memungkinkan guru untuk merancang strategi pengajaran melalui Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan modul ajar yang sesuai dengan CP. Keputusan ini juga mengakomodasi kebutuhan khusus, seperti konsentrasi keahlian pada sekolah menengah kejuruan (SMK) dan program pendidikan kesetaraan, sehingga setiap peserta didik memiliki kesempatan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan potensi dan konteks mereka.
Keputusan ini mencerminkan komitmen Kementerian Pendidikan untuk menciptakan sistem pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman, termasuk integrasi teknologi dan penguatan dimensi profil lulusan Pancasila. Dengan dokumen setebal 1.691 halaman, keputusan ini memberikan panduan komprehensif bagi pendidik untuk merancang pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Guru diharapkan memanfaatkan fleksibilitas yang diberikan untuk menyesuaikan strategi pengajaran, memastikan setiap peserta didik dapat berkembang secara maksimal sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka. Informasi lengkap dan salinan keputusan ini dapat diunduh melalui situs resmi Kementerian Pendidikan.
Bagi bapak/ibu yang ingin mengunduh materi atau file Capaian Pembelajaran Jenjang PAUD TK SD SMP SMA Sederajat Terbaru 2025 dalam format pdf bisa unduh melalui Link yang sudah tersedia di bawah ini.
CP Pembelajaran Terbaru 2025 atau Download
Demikian materi terkait dnegan dokumen Capaian Pembelajaran Jenjang PAUD TK SD SMP SMA Sederajat Terbaru 2025 yang dapat kami bagikan pada kesmepatan ini.Semoga bermanfaat bagi bapak/ibu sekalian.
julichan Juli 20, 2025 CB Blogger IndonesiaCapaian Pembelajaran(CP) Terbaru 2025 Resmi Berlaku di Jenjang PAUD SD SMP SMA Sederajat
SK Pembagian Tugas Mengajar SD Tahun Ajaran 2025-2026 Semester 1
Surat Keterangan Pembagian Tugas Belajar Mengajar (SK PMB) merupakan dokumen resmi yang menjadi acuan dalam pengelolaan tugas mengajar di sekolah dasar. Dokumen ini diterbitkan oleh kepala sekolah untuk menetapkan pembagian tugas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, baik mata pelajaran maupun tanggung jawab tambahan seperti wali kelas atau pembina ekstrakurikuler. SK PMB memastikan bahwa setiap guru memiliki kejelasan mengenai tanggung jawabnya, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara terorganisir dan efektif. Selain itu, dokumen ini juga menjadi alat administrasi yang mendukung akuntabilitas dan evaluasi kinerja guru.
Penyusunan SK PMB dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti jumlah rombongan belajar, jumlah guru, dan kebutuhan spesifik sekolah. Proses ini biasanya melibatkan koordinasi antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan dewan guru untuk memastikan distribusi tugas yang adil dan sesuai dengan kompetensi masing-masing guru. Misalnya, guru dengan keahlian khusus dalam mata pelajaran seperti matematika atau olahraga dapat diberikan tugas yang relevan dengan bidangnya. Dengan demikian, SK PMB tidak hanya mengatur jadwal mengajar, tetapi juga memastikan bahwa potensi guru dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan siswa.
Manfaat SK PMB bagi sekolah dasar sangat signifikan, terutama dalam menciptakan lingkungan belajar yang terstruktur. Dokumen ini membantu menghindari tumpang tindih tugas, mengurangi potensi konflik antar guru, dan memastikan bahwa semua mata pelajaran terpenuhi sesuai kurikulum yang berlaku. Bagi siswa, keberadaan SK PMB menjamin konsistensi pembelajaran karena setiap kelas memiliki guru yang jelas bertanggung jawab. Selain itu, SK PMB juga memudahkan pengawasan oleh dinas pendidikan setempat, karena dokumen ini mencerminkan keteraturan administrasi sekolah.
Namun, implementasi SK PMB tidak selalu berjalan mulus. Tantangan seperti kekurangan guru, perubahan kurikulum, atau kebutuhan mendadak seperti penggantian guru yang berhalangan dapat mengganggu pembagian tugas yang telah disusun. Oleh karena itu, sekolah perlu memiliki fleksibilitas dalam merevisi SK PMB sesuai kebutuhan tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran. Komunikasi yang baik antara kepala sekolah dan guru juga menjadi kunci untuk memastikan bahwa SK PMB dapat dijalankan secara efektif, sehingga tujuan pendidikan di sekolah dasar dapat tercapai dengan baik.
Berikut ini kami bagikan Aplikasi Cetak SKPBM Sekolah Dasar Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2025/2026 dalam format Excel.Aplikasi sederhana ini sudah dilengkapi dengan konsideran terbaru sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan,Gubernur dan peraturan Bupati.Silahkan unduh aplikasi Aplikasi SKPBM Sekolah Dasar Semester 1 dan 2 Kurikulum Merdeka melalui link yang sudah kami sediakan di bawah ini.
Demikian materi terkait dengan SK Pembagian Tugas Mengajar SD Tahun Ajaran 2025-2026 Semester 1 Kurikulum Merdeka yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini.Semoga membantu memudahkan rekan guru atau kepala sekolah dalam pembuatan administrasi di sekolah.
julichan Juli 20, 2025 CB Blogger IndonesiaSK Pembagian Tugas Mengajar SD Tahun Ajaran 2025-2026 Semester 1
LABEL
Popular Posts
- Soal Lomba LCC SD Tingkat Kecamatan Komplit Kunci Jawaban
- DAFTAR PENERIMA TUNJANGAN FUNGSIONAL ATAU TUNJANGAN INSENTIF GURU NON PNS 2017
- Aplikasi Buku Induk Siswa Format Excel Revisi Terkini
- Download Aplikasi Pembuatan Id Card Format Excel
- Pemberkasan Guru Honorer Tenaga Honorer K2 dan Tenaga Honorer Lainya Untuk Calon Peserta PPG Tahun Ini
- Cek Tunjangan Sertifikasi Triwulan I Sampai III 2017 Terbaru
- Besok Penerimaan CPNS Ini Cara Mendaftar CPNS Online Revisi Baru




.png)
%20(1).png)
