Perselingkuhan,
dengan atau tanpa seks, meskipun jelas haram menurut agama dan dicap
buruk oleh masyarakat, pada kenyataannya begitu
mudah ditemukan, bahkan untuk dilakukan.
mudah ditemukan, bahkan untuk dilakukan.
Perselingkuhan pun bukan menjadi
monopoli pihak tertentu. Perselingkuhan tak kenal status sosial, tingkat pendidikan, jabatan, profesi, domisili, bahkan gender. Istilah SII (selingkuh itu indah) seolah menjadikan perselingkuhan sebagai tren yang popular di masyarakat
monopoli pihak tertentu. Perselingkuhan tak kenal status sosial, tingkat pendidikan, jabatan, profesi, domisili, bahkan gender. Istilah SII (selingkuh itu indah) seolah menjadikan perselingkuhan sebagai tren yang popular di masyarakat
Pernyataan di atas didukung oleh pernyataan yang diungkapkan oleh Glass (dalam Rini, 2007), seorang psikolog Amerika dan pakar soal
perselingkuhan dalam bukunya Not “Just Friends”: Protect Your Relationship From Infidelity and Heal the Trauma of Betrayal memberikan data yang menarik.
Selama dua dekade pengalaman prakteknya sebagai psikolog diketahui ada 46 % istri dan 62 % suami yang telah melakukan perselingkuhan dengan kolega kerja. Perselingkuhan yang dilakukan kalangan istri justru meningkat secara signifikan dari tahun 1982 sampai 1990, 38 % istri melakukan perselingkuhan dengan rekan kantor berbanding dengan 50 % jumlah istri tidak setia dari tahun 1991 sampai
2000.
Banyak hal yang memotivasi dan menjadi latar belakang pasangan suami istri melakukan perselingkuhan, yang sebenarnya hal tersebut merupakan indikator ketidakberesan di dalam rumah tangga mereka, walau sekecil apapun.
Berbagai beban, tekanan, dan problem hidup yang menumpuk dan bervariasi yang dialami pasangan suami istri di dalam rumah tangga mereka merupakan faktor utama; mulai dari masalah ekonomi, masalah anak, masalah keluarga besar (bisa dari keluarga salah satu pihak atau malah kedua belah pihak), masalah psikis, komunikasi yang buruk, tempat tinggal terpisah di kota yang berjauhan, masalah pekerjaan, perbedaan status sosial dan pendidikan yang mencolok, perbedaan persepsi dan idealisme yang mencolok, terjebak pada rutinitas, kejenuhan, masalah seksual, dan masih banyak lagi (Rini, 2001).
HEHE
Hanya sedikit yang bias kami bagi sob mengingatkan saja SELINGKUH ITU
GA ADA MANFAATNYA semoga sobat semua selalu setia aminn