Jurnal Model DEAL
Description:
Minggu ini kami CGP melakukan kegiatan pembelajaran secara mandiri di LMS pada eksplorasi konsep secara mandiri tentang nilai-nilai kebajikan universal, paradigma delima etika dan prinsip pengambilan keputusan. Pada kegitan eksplorasi konsep kami CGP juga melakukan kegiatan menganalisis sebuah kasus yang ada di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadikan pemimipin pembelajaran. Disini kami juga memberikan komentar, tanggapan, dan berdiskusi dengan CGP lainnya dalam setiap kasus yang dipilih. Setelah melakukan pembelajaran secara mandiri dilanjutkan pada ruang kolaborasi. Ruang kolaborasi presentasi mendorong CGP untuk mendalami suatu kasus dan menajamkan CGP untuk menguasai konsep terkait dilemma etika dan membedakannya dengan bujukan moral. Dilemma etika adalah suatu kondisi seseorang harus menentukan pilihan tepat dari dua pilihan yang dihadapi yang secara moral kedua pilihan tersebut benar akan tetapi berlawanan. Sedangkan bujukan moral adalah kondisi seseorang dihadapkan dengan dua pilihan antara benar dan salah.
Dalam ruang kolaborasi presentasi CGP selain mampu membedakan antara bujukan moral dan dilemma etika. CGP pun dituntut untuk menguasai konsep empat paradigma pengambilan keputusan Individu versus masyarakat, Rasa keadilan versus rasa kasihan, Kebenaran versus kesetiaan, dan Jangka pendek versus jangka panjang. CGP harus mendalami prinsip yang dipegang dalam pengambilan keputusan meliputi: Berpikir Berbasis Hasil Akhir, Berpikir Berbasis Peraturan, dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli. Serta mendalami 9 langkah dalam mengambil dan menguji keputusan. Pada minggu ini juga ada pendampingan individu oleh PP. Pada pendampingan ini dikhususkan pada proses kegiatan pembelajaran yang kami lakukan, apakah sudah melakukan pembelajaran berdiferensiasi dan memasukkan kompetensi sosial emosional. Kami juga melakukan diskusi terkaiat budaya atau keyakinan kelas kami. Proses pendampingan ini juga dapat menambah wawasan kami CGP dalam memahami dan mempraktekkan secara nyata di sekolah apa yang telah kami poreleh
Examination:
Pengalaman minggu ini banyak sekali memberikan pengalaman dalam menghadapai sebuah kasus. Perasaan peduli dan kasih sayang kepada murid harus selalu kita kedepankan demi masa depan mereka. Pada aktivitas pembelajaran ruang kolaborasi menjadikan CGP kreatif, inovatif, kolaboratif dan mandiri dalam menghadapi sebuah kasus dengan mengaplikasikan Sembilan langkah pengembilan dan pegujian keputusan yang didalamnya menuntut CGP untuk lebih paham segala hal terkait dengan konsep pengambilan keputusan yang tepat khusus kasus dilemma etika. CGP harus mengupas habis suatu kasus dengan menyelaraskan terhadap analisis panduan kasus dilemma etika.
Langkah awal adalah mengimplementasikan mulai dari konsep pengambilan keputusan dengan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan. Kemudian berkoordinasi dan meminta izin kepada kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi di sekolah (meminta waktu untuk bisa mengadakan sosialisasi terkait praktik baik pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran). Selanjutnya memaksimalkan peran komunitas praktisi untuk bergerak bersama memberikan pemahaman terkait pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran secara tepat dengan mengaplikasikan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan. Semua warga sekolah mendapatkan pengetahuan terkait 9 langkah pengujian pengambilan keputusan dan bersama-sama menerapkan dalam keseharian.
Articulation of Learning:
Demonstrasi kontekstual modul 3.1 dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Saya harus berusaha mentransper, mensosialisasikan dan mempublikasikan pengetahuan saya kepada warga sekolah. Tetapi idak semua warga sekolah akan dapat menerima suatu perubahan apalagi perubahan yang berasal dari bawah akan terganjal dengan teman sejawat yang terbiasa dengan budaya tetap dan budaya senioritas. Mereka akan lebih cenderung mempertahankan caranya sendiri dalam mengambil tindakan, khususnya dalam mengambil keputusan dari permasalahan. Jika salah menganalisa, tentunya prinsip dan konsep yang kita pilih juga tidak tepat untuk mengambil keputusan yang akan kita buat. Sehingga hasil akhir dari keputusan tersebut juga tidak bisa mewakili aspirasi seluruh pihak yang terlibat. Bukan saja tidak tepat sasaran, justru bisa memicu dilema baru di masa mendatang. Untuk itu perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mencari pandangan terkait dalam menyelesaikan suatu masalah atau sebuah kasus, tetapi hasil akhir sebagai seorang pemimipin pembelajaran harus mampu membuata keputusan